dahulu kala (sampai sekarang masih ada,tapi jumlahnya berkurang) ada sesosok bernama sasmi. satu malam sasmi berpikir, melihat, mendengar, & merasa bahwa sasmi adalah seorang puteri raja dari negeri antah berantah yang sangat kaya raya, tinggal di istana berbentuk rumah panggung yang besaaar. punya sawah berhektar-hektar. biasa main petak umpet di hutan sama binatang-binatang yang bisa bicara. main dakon sama teman-teman juga sering. kemana-mana mengendarai kereta labu. akhirnya ketemu dengan pengeran luar biasa tampan. kuadratnya david beckham. victoria jadi iri. jatuh cinta sama si pangeran, & ternyata sudah dijodohkan sejak kecil. semua itu dirasa, didengar, & dilihat oleh sasmi. tapi dalam tidurnya.
sasmi anak ketiga. punya bapak yang sakit-sakitan & ibu penjaja jamu gendong. punya kakak laki-laki yang suka mabuk-mabukan, yang satu lagi suka nongkrong di stasiun, jualan macem-macem. dari tempe bacem sampe celana dalem. sasmi masih punya adik juga, yang perempuan kelas 1 smp & yg satu lagi kelas 3 sd, tapi masih sering ngompol & belum bisa ngelap ingus sendiri. sasmi kelas 3 sma. sma negeri 1 di kampungnya, sma paling bagus disitu, yang halamannya dipagerin, yang nulis di papan pake kapur warna-warni. paling bagus karena cuma ada satu di situ. daripada yang lain pada berhenti sekolah?!. sasmi baru selesai UN. deg-degan menanti hasilnya. juga bingung buat apa deg-degan. bingung kenapa, bingung mau apa setelah tau hasilnya.
sasmi anak ketiga. punya bapak yang sakit-sakitan & ibu penjaja jamu gendong. punya kakak laki-laki yang suka mabuk-mabukan, yang satu lagi suka nongkrong di stasiun, jualan macem-macem. dari tempe bacem sampe celana dalem. sasmi masih punya adik juga, yang perempuan kelas 1 smp & yg satu lagi kelas 3 sd, tapi masih sering ngompol & belum bisa ngelap ingus sendiri. sasmi kelas 3 sma. sma negeri 1 di kampungnya, sma paling bagus disitu, yang halamannya dipagerin, yang nulis di papan pake kapur warna-warni. paling bagus karena cuma ada satu di situ. daripada yang lain pada berhenti sekolah?!. sasmi baru selesai UN. deg-degan menanti hasilnya. juga bingung buat apa deg-degan. bingung kenapa, bingung mau apa setelah tau hasilnya.
sasmi merenung di beranda rumahnya di tepi rel kereta, sore-sore sehabis mandiin adeknya. berkhayal jika yang dilihat, didengar, & dirasakanya tadi malam bisa jadi kenyataan. bapaknya tak perlu batuk-batuk lagi setiap malam, kan di istana banyak selimut. ibunya tak perlu jualan jamu tiap hari, kan sudah banyak makanan di istana. kakak-kakaknya tak perlu keluyuran, kan di istana sudah ada semuanya. adek yg perempuan tak perlu nangis tiap pulang sekolah, kan di istana banyak baju bagus buat ke sekolah. adeknya yg kecil tak perlu ngompolin kasur tiap hari lagi, kan di istana banyak pampers. & yg penting, sasmi tak perlu nglirik-nglirik ke mahmud, si anak pak guru, kan sudah ada pangeran yg tampanya pangkat sepuluhnya si mahmud. sasmi jadi kepingin seperti itu.
sasmi bingung harus berbuat apa biar jadi seperti yang tadi malam itu. sasmi jadi mau kuliah di STAN saja. seperti Mas Gay, anak pak RT yg sekarang naik mobil tiap mudik, yang bisa beli sawah, tanah, kebun salak, & entok yang banyak. yang rumahnya pindah ke pinggir jalan besar sekarang, bukan di dekat pasar lagi. atau mungkin sasmi jadi penyanyi saja. mulai dari ngamen dulu, siapa tahu nanti ada yang melirik buat jadi penyanyi. toh, jadi penyanyi sekarang sepertinya tidak susah, tidak perlu pintar, tidak perlu sekolah tinggi-tinggi, tidak perlu belajar nyanyi. toh juga suara sasmi tidak jelek, wajah sasmi juga.
sasmi berdoa. rajin tahajud & dhuha. biar nilai UNnya tidak ada yg 7. biar jalannya dimuluskan seperti mas Gay. biar bisa punya duit seperti mas Gay, atau tidak jadi artis. seperti yang sering muncul di televisinya mbak siti, tetangganya. & bisa bikinin warung buat ibunya, bisa ngasih kerjaan buat kakak-kakaknya. bisa nyekolahin adek-adeknya. bisa beli obat buat bapaknya. ya, cukup itu saja. ya, tidak perlu jadi puteri & punya pangeran tampan.ya, sudah. jadi apa saja.