Saturday, June 19, 2010

mimpi

mimpi
mimpi yg dalam bahasa inggrisnya 'dream' dalam wikipedia didefinisikan sebagai "a succession of thoughts, images, sounds or emotions which the mind experiences during sleep". dalam bahasa indonesia kira-kira berarti "pengalaman bawah sadar yang melibatkan pikiran, penglihatan, pendengaran, atau perasaan dalam tidur.
(bayangkan, sekarang kita tidak lagi menggunakan kamus atau ensiklopedi, melainkan wikipedia untuk mencari definisi dari suatu kata.era digital bung,,,hehe)
dari pengertian tersebut kita mendapai bahwa mimpi itu ada di bawah alam sadar kita yg artinya tidak dapat kita kendalikan mimpi tersebut, kecuali yg dinamakan 'lucid dreaming", dimana sang pemimpi menyadari bahwa dia sedang bermimpi & terkadang bisa merubah lingkungan dalam mimpinya tersebut.

cita-cita
definisi cita-cita menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau disingkat KBBI (yeah....pake kamus,tapi tetep yg online.hihi), cita-cita adalah "keinginan atau kehendak yang selalu ada di dalam pikiran".

jadi jelas perbedaannya.
mimpi = bawah sadar, mustahil, tidak dikendalikan oleh pemimpinya
cita-cita = penuh kesadaran, tidak mustahil, & tergantung pada masing-masing pen-cita-citanya.

banyak tokoh & sumber yang menagung-agungkan hakikat mimpi. banyak yang memotivasi manusia untuk senantiasa bermimpi & berjuang menggapai mimpinya. tidak ada yang salah dengan mimpi. tidak salah juga menjadi seorang pemimpi, entah nanti mimpinya terealisasi atau tidak. yang penting bermimpilah dulu. bermimpi pun butuh keberanian, & keberanian itu mendapat apresiasi dari banyak orang, yang besar ataupun yang kecil.

sayangnya dalam kehidupan nyata yang serba realistis & pesimistis (hehe) ini, mimpi yang (serba) hampir mustahil itu, dirintangi oleh banyak kenyataan yg membuat mimpi itu terlihat lebih mustahil lagi. akibatnya banyak pemimpi yang jatuh berguguran di medan pertempuran antara kenyataan & mimpi. kira-kira seperti itulah nasib kebanyakan para pemimpi masa kini. bagaimana nasib dengan para pen-cita-cita (saya kurang tahu diksi yg tepat)??munkin hanya sedikit lebih baik, karena cita-cita lebih relistis, lebih bisa dikendalikan oleh pencetus cita-citanya.
banyak yang berada di persimpangan kegalauan (huah!!) antara memilih memperjuangkan mimpinya atau menyerah pada realita (yg tidak mendukung & bersahabat dengan mimpi-mimpinya). sang pemimpi ini bingung, karena dia sangat menginginkan mimpinya terealisasi, tapi usahanya selalu digagalkan realita.

saya juga punya mimpi. isinya kejadia-kejadian luar biasa yang jadi solusi atas problem yang saya hadapi, dimana  jalan keluarnya begitu mudah, begitu luar biasa, & mustahil. hehe. memberi saya gambaran akan kehidupan yg berbeda dengan apa yang saya jalani sekarang.
sedangkan realitanya saya harus berusaha untuk memecahkan tiap problem saya, bekerja keras untuk setiap keinginan saya, untuk merubah jalan hidup saya, tidak hanya sekedar duduk & bersenang-senang menanti keberuntungan. begitulah menghadapi mimpi. tetap bermimpi sebagaimana manusia lain, tapi tetap relistis bahwa itu hanya mimpi. karena dalam hidup ini kita lebih sering memilih pilihan yang lebih memungkinkan kita capai, yang memiliki kemungkinan berhasil lebih besar, daripada hal-hal yang di luar jangkauan kita, walaupun kita lebih menginginkannya. kata teman saya 2 tahun lalu, saya itu pesimistis. pembelaan saya, saya ini realistis. haha. tipis bedanya.

bagi saya, mimpi itu menjadi seorang guru di daerah pedalaman, seorang sukarelawan di daerah konflik, seorang tentara di era perjuangan, seorang petualang yang menjelajah daerah-daerah yg belum tersentuh, membangunnya untuk lebih beradab.
bagi saya, cita-cita itu menjadi pekerja yang berdedikasi pada pekerjaannya, memiliki gaji yang layak, memberikan penghidupan yang lebih layak lagi bagi keluarga saya.