Y : "eh, si A sekarang dah lebih mendingan ya?ngomongnya lebih halus, ga suka marah-marah lagi"
X : "ga ah, masih tetep ngeselin. tapi gitu-gitu hebat lho, mbiayain sodara-sodaranya sekolah gitu. banyak yang dia bantu"
Y : "nah, itu yang gw salut ma kalian, orang beragama B"
X :" lha, apa hubungannya??tapi pengen aku bisa kaya dia, kaya tantenku juga, suka mbantu sodara-sodara. makanya berkatnya banyak. orang dia selalu mbagi berkatnya ke orang-orang lain"
Y :" ya karena kalian minoritas, jadi lebih solider"
X :" lha ya tapi kan kalo mbantu keluarga mah, semua bisa donk. emang kalian enggak?"
Y : "terlalu banyak yang seagamaku yang kurang mampu, yang nggembel, yang gelandangan"
X :"ya tanteku juga baru sampe bantu keluarga sendiri koq. namanya juga keluarga. ga liat agama lah. masa di keluargamu ga da yang saling mbantuin?"
Y :"enggak ada. ya itu juga karena kalian kan sedikit. minoritas. makanya solidaritas kalian juga lebih kuat."
X : " ia deh, lu aja yg bener"
(tau ah. gelap. bosen. haruskah semua pembicaraan mengarah ke sana??)